temukan tentang

WELCOME TO WINDOWSCAPE

Blog yang mengupas tentang berbagai hal seputar informasi, berita, inspirasi, tutorial hingga ulasan yang menarik, penting dan unik. Temukan berbagai topik yang fresh dan kamu butuhkan !

Find fresh inspiration of picture

https://www.shutterstock.com/g/Shafarose?rid=352979485

Visit My Personal Pinterest Account

https://pin.it/5rhEj44

Personal Poem Collections

indanazulfautami.gurusiana.id

Temukan cerita, artikel dan inspirasi terupdate!

http://everythingonwindowscape.blogspot.com/

MENGENAL KONSEP PROFIL PELAJAR PANCASILA DALAM KURIKULUM MERDEKA

 

Kurikulum merdeka mengusung tema baru yaitu menerapkan nilai – nilai dalam bulir Pancasila. Nilai – nilai dari bulir pancasila ini dibuat dan dituangkan ke dalam kerangka yang disebut ‘Profil Pelajar Pancasila’ dalam kurikulum pendidikan terbaru ini. Tiap elemen dalam Profil Pelajar Pancasila terkandung penerapan sila pertama hingga sila kelima sesuai dengan elemennya. Guru diharapkan mampu untuk memperhatikan elemen – elemen dalam Profil Pelajar Pancasila ini dalam penerapan pembelajaran, penanaman moral hingga kegiatan non akademis agar nasionalisme peserta didik dapat tertanam. Yuk simak enam elemen dalam Profil Pelajar Pancasila berikut !


1.     Elemen Beriman bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia     

P    Peserta didik diharapkan mampu untuk beriman dan memahami ajaran agamanya. Mereka memilih satu agama yang mereka yakini untuk dianut. Mereka memahami dengan baik pedoman nilai religius dalam agama tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari. Selain itu, adanya keimanan peserta didik akan mendorong untuk pengembangan nilai moral mereka dengan lebih mudah

unsplash.com/PatrickFore

     Peserta didik harus dapat dibagun nilai keimanannya oleh guru. Contohnya ketika ingin bertanya guru hanya mengizinkan untuk menerima pertanyaan jika didahului dengan mengangkat tangan, jika ingin ke toilet maka harus izin dengan bahasa yang sopan dan santun juga ketika berdiskusi dalam kelompok harus dapat menghormati perbedaan pendapat dengan tidak menyela saat peserta didik lain sedang berbicara. Peraturan sederhana yang telah dibuat oleh guru tersebut diharapkan dapat mendorong peserta didik menjadi pribadi yang beriman dengan akhlak mulia


1.     Berkebinekaan global

Peserta didik diharapkan mampu mempertahankan budaya dan identitasnya tetapi tetap harus berpikiran terbuka dengan budaya lain sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Peserta didik dibina untuk menumbuhkan semangat nasionalisme cinta tanah air dengan mengapresiasi budaya dan kebiasaan sesuai suku, daerah maupun nilai luhur namun peserta didik juga dibina untuk dapat menghargai perbedaan budaya lain yang ia temui

unsplash.com/DougLinstedt

Cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan rasa saling menghargai adalah mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebhinekaan. Contohnya guru dapat mengaitkan materi pembelajaran dengan suku masing – masing peserta didik dimana mereka diperbolehkan untuk membuat tugas sesuai dengan suku yang mereka anut. Saat dilakukan presentasi, guru dapat menekankan kepada peserta didik bahwa adanya perbedaan dan bagaimana seharusnya mengapresiasi budaya orang lain


 Bergotong Royong

 Peserta didik diharapkan mampu melakukan kerja sama secara sukarela agar kegiatan yang   dilakukan dapat berjalan lebih efektif dan melahirkan rasa empati terhadap sesama. Peserta   didik diajarkan agar mampu memupuk kesadaran diri untuk dapat peduli terhadap peserta   didik lain sehingga kegiatan gotong royong dapat terjalin dengan baik dan maksimal

unsplash.com/HannahBusing

Guru dapat melibatkan banyak interaksi antar peserta didik seperti menggunakan metode  pembelajaran berupa diskusi dimana peserta didik akan terlibat interaksi yang intens dengan   peserta didik lain. Pada hal ini, guru dapat melihat perkembangan emosional dan sosial   yang  terjadi dalam interaks antar peserta didik


1.       Mandiri

Peserta didik diharapkan mampu untuk bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.   Elemen  kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta   regulasi diri. Peserta didik mampu untuk mengatasi permasalahan secara mandiri dengan   menemukan solusi terbaik atas permasalahannya. Peserta didik menjadi pribadi yang mau   belajar atas kemauan dirinya sendiri

unsplash.com/JeswinThomas

Guru dapat memberikan tugas projek sesuai dengan minat dan bakat peserta didik. Hal ini akan memicu perkembangan kemandirian peserta didik secara perlahan dan membuat ia akan lebih mudah menghadapi situasi yang lebih rumit seperti menjawab soal yang rumit   dan  lainnya


1.       Bernalar Kritis 

 Peserta didik diharapkan mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun   kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi,   mengevaluasi   dan menyimpulkannya. Peserta didik mampu untuk menerapkan HOTS dalam   pembelajaran. Peserta didik memahami kelebihan dan kekurangan dirinya, melakukan   intropeksi diri, evaluasi dan perbaikan diri atas dirinya. Ia memahami dengan baik langkah   atau solusi atas permasalahan atau situasi yang ia hadapi. Guru dapat memberikan angket   penilaian diri pada peserta didik untuk melihat kemampuan nalar kritisnya atau menjawab   soal berbasis HOTS

unsplash.com/NationalCancerInstitute

1.       Kreatif

 Peserta didik diharapkan mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal,   bermakna,   bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan   gagasan yang   orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal. Peserta didik   dapat melakukan   eksplorasi dan renovasi suatu produk untuk dikembangkan atau diperbaiki   sehingga menghasilkan   sesuatu dan menerapkan sisi kreativitas dalam pembelajaran. Peserta didik terdorong untuk   melakukan hal – hal inovatif dan menginspirasi orang lain. Guru dapat memberikan tugas sesuai   dengan minat, bakat, gaya belajar maupun kepribadian  peserta didik

unsplash.com/JerryWang

PERBEDAAN TEKNOLOGI ZAMAN DULU DENGAN TEKNOLOGI MASA KINI

 

Teknologi merupakan salah satu elemen penunjang penting dalam berbagai keperluan di kehidupan. Seiring dengan zaman teknologi mengalami perkembangan. Teknologi zaman dulu yang cenderung lebih sederhana berkembang menjadi lebih kompleks menjadi lebih modern dan terkini. Salah satu yang terdampak adalah teknologi dalam pembelajaran. Perkembangan maju teknologi digital untuk pembelajaran tentunya membawa berbagai dampak, baik positif maupun negatif. Apa sih yang membedakan teknologi zaman dahulu dengan masa kini untuk proses pembelajaran ? Yuk simak ulasan di bawah ini !

TEKNOLOGI ZAMAN DULU


unsplash.com/NationalCancerInstitute
 

1.    Teknologi yang digunakan masih bersifat teknologi manual atau tradisional

Teknologi masih bersifat manual, artinya tidak memerlukan alat – alat yang canggih atau menggunakan alat seadaanya seperti papan tulis, spidol, kartu gambar, dan lainnya dan murid sering kali memiliki kesulitan untuk memahami materi karena terbatasnya teknologi yang digunakan seperti mempelajari ciri – ciri fisik hewan tidak maksimal karena tidak adanya bentuk tiga dimensi seperti dari video

 

2.    Penggunaan teknologi yang tidak efektif

Teknologi zaman dahulu dalam prosesnya untuk pembelajaran sering kali tidak begitu efektif atau membutuhkan waktu yang lebih banyak seperti dalam mempelajari suatu materi yang dibutuhkan pemahaman mendalam guru harus mempersiapkan teknologi manual seperti kertas warna dan pensil warna untuk membuat media belajar

 

3.    Penggunaan teknologi tidak begitu menarik

Teknologi manual secara umum akan menjadi menarik jika menggunakan kombinasi bentuk, warna, tekstur juga masih banyak yang berbentuk dua dimensi maupun tiga dimensi dalam arti pembelajaran yang mengutamakan fokus visualisasi atau indra penglihatan dalam meningkatkan ketertarikan untuk pembelajaran tetapi tidak melibatkan indra pendengaran contohnya prakarya kesenian atau flash card namun tidak ada pembelajaran melalui bunyi atau suara

 

4.    Penggunaan teknologi yang memerlukan perhatian yang lebih

Penggunaan teknologi manual memerlukan perhatian dalam tempat, waktu dan kondisi tertentu atau tidak dapat dengan maksimal digunakan secara fleksibel misalnya penggunaan teknologi manual seperti poster. Poster yang memiliki ukuran besar tentu akan menjadi pertimbangan bagi guru dalam penggunaannya disaat tertentu seperti pembelajaran luar kelas.

 

5.    Nilai fungsional tidak signifikan bagi kemajuan peserta didik

Referensi inovasi dan kreativitas dalam teknologi manual tidak begitu signifikan. Selain itu, kemajuan zaman akan membuat baik guru dan murid tertinggal untuk mengembangkan kemampuannya dalam mempersiapkan masa depan di abad 21 dalam kehidupan nyata


     TEKNOLOGI MASA KINI          

unsplash.com/LeScope

       1.    Teknologi dengan fitur yang lebih lengkap

Teknologi yang digunakan berkembang lebih baik, tidak lagi manual namun digital seperti penggunaan aplikasi pembelajaran dengan smart phone, penggunaan layar proyektor untuk penampilan video, gambar maupun animasi sehingga murid dapat lebih mudah memahami materi pembelajaran karena adanya visualisasi yang lebih baik dengan teknologi digital

     2.    Efektifitas penggunaan

     Penggunaan teknologi digital dalam prosesnya untuk pembelajaran lebih efektif atau tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama dalam mempersiapkannya untuk pembelajaran seperti dalam mempelajari suatu materi guru dapat menggunakan aplikasi dan membuat soal latihan dengan cepat

     3.    Sisi yang Lebih menarik

   Penggunaan teknologi digital menjadi lebih menarik karena menggabungkan baik visualisasi  melalui kombinasi bentuk, warna, dan lainnya dari animasi, gambar dan sejenisnya juga audio seperti melalui video, games maupun animasi sehingga akan lebih mudah untuk menarik murid agar mau belajar atau tertarik dalam pembelajaran

     4. Penggunaan teknologi yang lebih fleksibel

    Penggunaan teknologi digital bersifat fleksibel artinya dapat digunakan dalam tempat, waktu dan kondisi apapun misalnya saat kegiatan pembelajaran luar kelas, guru dan murid dapat tidak harus memikirkan kondisi dan situasi luar kelas karena menggunakan teknologi digital

     5.    Nilai fungsionalitas yang cukup baik untuk kemajuan peserta didik

     Referensi inovasi dan kreativitas dalam teknologi digital untuk pembelajaran mengalami  perkembangan sehingga akan mudah bagi guru untuk mengembangkan kemampuannya juga murid dalam mempersiapkan masa depan di abad 21 dalam kehidupan nyata

 

 

    

SIMAK CIRI KHAS YANG HANYA DIMILIKI ORANG TERTENTU

 

Pernahkan kamu menemukan hal – hal baru yang dimiliki orang saat pertama kali bertemu? Beberapa orang dilahirkan dengan berbagai karakter serta penampilan fisik yang berbeda – beda. Tidak seperti manusia pada umumnya, orang – orang ini dilahirkan memiliki identitas yang unik. Mereka lahir dengan karakter dan penampilan fisik yang mencirikan diri, menjadikan mereka unik (iconic) dimana tidak semua orang memiliki hal tersebut. Simak ulasan berikut untuk mengetahui ciri khas tersebut !

1.     Kidal

Umumnya manusia menggunakan tangan kanan sebagai alat utama dalam melakukan berbagai pekerjaan, kegiatan atau aktivitas namun tidak dengan orang kidal. Kidal adalah panggilan untuk orang yang menggunakan tangan kiri sebagai pemeran utama dalam melakukan hal yang ia inginkan seperti melakukan aktivitas sehari – hari hingga pekerjaan tertentu yang ia geluti. 

unsplash.com/KellySikkema

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kidal artinya bersifat lebih terampil tentang anggota badan (tangan) bagian kiri daripada bagian kanan. Ilmuan berbeda pendapat mengenai penyebab kidal. Beberapa percaya karena faktor biologis yaitu dari gen dan ilmuan lain meyakini penyebabnya karena faktor psikologi seperti kenyamanan dan sosial.

Orang kidal faktanya merupakan sosok yang memiliki jiwa seni yang tinggi. Contoh seniman dunia yang kidal seperti Leonardo Da Vinci dan Michael Angelo. Mereka juga sosok yang memiliki kreativitas tinggi. Orang kidal merupakan minoritas saat ini dalam jumlah penduduk diseluruh dunia jika dibandingkan dengan orang yang tidak kidal. Setiap tanggal 13 Agustus diperingati sebagai hari kidal sedunia. Pernahkah kamu menjumpai orang kidal? Coba amati mereka, apakah mereka termasuk orang yang berjiwa seni tinggi atau tidak.


1.   Lesung Pipi

Dilansir dari website alodokter.com menurut Dr. Sienny Agustin dalam analisisnya di berbagai artikel kesehatan dunia, lesung pipi merupakan cekungan kecil pada salah satu atau kedua pipi yang terbentuk secara alami karena otot wajah mengalami kelainan atau deformitas. Ada variasi pada struktur otot wajah yang membantu sudut mulut terangkat ketika tersenyum. Jadi, tidak semua orang memiliki lesung pipi, ya !

unsplash.com/NicholasBarbaros

Jika diperhatikan secara ilmu kedokteran ternyata lesung pipi merupakan kelainan namun hal ini pula yang membuat seseorang menjadi lebih tersorot secara fisik. Lesung pipi yang terbentuk membuat orang tersebut lebih manis. Penampilan menjadi lebih menarik secara alami dan membuat lebih percaya diri.


  Gingsul

Dilansir dari website Halodoc yang telah ditinjau Dr. Fadhli Rizal Makarim gigi gingsul masuk ke dalam jenis maloklusi gigi atau kondisi gigi yang tidak tumbuh pada tempat yang benar maupun sejajar. Oleh sebab itu, jika kamu bertemu dengan orang yang memiliki gigi gingsul tampilan gigi akan terlihat tidak rapi. Sebagian orang yang terlahir gingsul akan memilih mengoperasi agar terlihat lebih rapi atau membiarkan gigi gingsul sebagai ciri khas diri mereka.

unsplash.com/JcGellidon

Orang – orang yang memiliki gingsul sama seperti orang yang memiliki lesung pipi. Terkait fisik, mereka memiliki keuntungan yang ternyata timbul dari kecelakaan. Kecelakaan yang justru membuat keunggulan bukan keterbelakangan. Orang bergigi gingsul juga terlihat lebih manis saat tersenyum. Gigi gingsul akan tertampil di sudut kanan atau kiri atas mereka. Tentunya akan menunjang penampilan dan kepribadian seseorang !


1.   Cadel

Fenomena yang juga jarang kita jumpai adalah menemukan orang yang cadel. Seseorang yang cadel memiliki kondisi kesulitan dalam melafalkan huruf tertentu secara benar atau sesuai kaedah bahasa pada umumnya. Huruf – huruf yang menjadikan seseorang cadel juga beragam seperti ketidakmampuan mengucapkan huruf r, s maupun l. Orang cadel akan terlihat berbeda saat mengobrol atau berkomunikasi dengan lawan bicaranya karena ketidakmampuan dalam mengucap huruf tertentu berpengaruh dalam pelafalan kosa kata maupun susunan kalimat tertentu.

unsplash.com/SaeedKarimi

Cadel timbul karena berbagai faktor seperti kebiasaan maupun faktor biologis anggota mulut. Pasalnya sebagaimana yang sering ditemui, orang cadel cenderung mendapatkan perlakuan berbeda. Cadel dinilai merupakan suatu hal yang tidak wajar sehingga muncul berbagai perlakuan padahal orang cadel memiliki berbagai kelebihan yang tidak dimiliki orang normal lainnya. Contohnya dalam berbahasa, sebagian bahasa tidak melafalkan huruf r dengan jelas yang membuat aksen maupun pelafalan dalam bahasa tersebut kental dan terlihat fasih seperti dalam Bahasa Inggris. Coba kamu amati temanmu yang cadel jika berbicara Bahasa Inggris. Apakah ada perbedaan?

 


MENGENAL KONSEP PROFIL PELAJAR PANCASILA DALAM KURIKULUM MERDEKA

  Kurikulum merdeka mengusung tema baru yaitu menerapkan nilai – nilai dalam bulir Pancasila. Nilai – nilai dari bulir pancasila ini dibuat ...