Kurikulum
merdeka mengusung tema baru yaitu menerapkan nilai – nilai dalam bulir
Pancasila. Nilai – nilai dari bulir pancasila ini dibuat dan dituangkan ke
dalam kerangka yang disebut ‘Profil Pelajar Pancasila’ dalam kurikulum
pendidikan terbaru ini. Tiap elemen dalam Profil Pelajar Pancasila terkandung
penerapan sila pertama hingga sila kelima sesuai dengan elemennya. Guru
diharapkan mampu untuk memperhatikan elemen – elemen dalam Profil Pelajar
Pancasila ini dalam penerapan pembelajaran, penanaman moral hingga kegiatan non
akademis agar nasionalisme peserta didik dapat tertanam. Yuk simak enam elemen
dalam Profil Pelajar Pancasila berikut !
1. Elemen Beriman bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
P Peserta didik diharapkan mampu untuk beriman dan memahami ajaran agamanya. Mereka memilih satu agama yang mereka yakini untuk dianut. Mereka memahami dengan baik pedoman nilai religius dalam agama tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari. Selain itu, adanya keimanan peserta didik akan mendorong untuk pengembangan nilai moral mereka dengan lebih mudah
unsplash.com/PatrickFore |
Peserta didik harus dapat dibagun nilai keimanannya oleh guru. Contohnya ketika ingin bertanya guru hanya mengizinkan untuk menerima pertanyaan jika didahului dengan mengangkat tangan, jika ingin ke toilet maka harus izin dengan bahasa yang sopan dan santun juga ketika berdiskusi dalam kelompok harus dapat menghormati perbedaan pendapat dengan tidak menyela saat peserta didik lain sedang berbicara. Peraturan sederhana yang telah dibuat oleh guru tersebut diharapkan dapat mendorong peserta didik menjadi pribadi yang beriman dengan akhlak mulia
1. Berkebinekaan global
Peserta didik diharapkan mampu mempertahankan budaya dan identitasnya tetapi tetap harus berpikiran terbuka dengan budaya lain sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Peserta didik dibina untuk menumbuhkan semangat nasionalisme cinta tanah air dengan mengapresiasi budaya dan kebiasaan sesuai suku, daerah maupun nilai luhur namun peserta didik juga dibina untuk dapat menghargai perbedaan budaya lain yang ia temui
unsplash.com/DougLinstedt |
Cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan rasa saling menghargai adalah mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebhinekaan. Contohnya guru dapat mengaitkan materi pembelajaran dengan suku masing – masing peserta didik dimana mereka diperbolehkan untuk membuat tugas sesuai dengan suku yang mereka anut. Saat dilakukan presentasi, guru dapat menekankan kepada peserta didik bahwa adanya perbedaan dan bagaimana seharusnya mengapresiasi budaya orang lain
Bergotong Royong
Peserta didik diharapkan mampu melakukan kerja sama secara sukarela agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan lebih efektif dan melahirkan rasa empati terhadap sesama. Peserta didik diajarkan agar mampu memupuk kesadaran diri untuk dapat peduli terhadap peserta didik lain sehingga kegiatan gotong royong dapat terjalin dengan baik dan maksimal
unsplash.com/HannahBusing |
Guru
dapat melibatkan banyak interaksi antar peserta didik seperti menggunakan
metode pembelajaran berupa diskusi dimana peserta didik akan terlibat interaksi
yang intens dengan peserta didik lain. Pada hal ini, guru dapat melihat
perkembangan emosional dan sosial yang terjadi dalam interaks antar peserta
didik
1. Mandiri
Peserta didik diharapkan mampu untuk bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri. Peserta didik mampu untuk mengatasi permasalahan secara mandiri dengan menemukan solusi terbaik atas permasalahannya. Peserta didik menjadi pribadi yang mau belajar atas kemauan dirinya sendiri
unsplash.com/JeswinThomas |
Guru
dapat memberikan tugas projek sesuai dengan minat dan bakat peserta didik. Hal
ini akan memicu perkembangan kemandirian peserta didik secara perlahan dan
membuat ia akan lebih mudah menghadapi situasi yang lebih rumit seperti
menjawab soal yang rumit dan lainnya
1. Bernalar Kritis
Peserta
didik diharapkan mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif
maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi,
menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Peserta didik mampu
untuk menerapkan HOTS dalam pembelajaran. Peserta didik memahami kelebihan dan
kekurangan dirinya, melakukan intropeksi diri, evaluasi dan perbaikan diri atas
dirinya. Ia memahami dengan baik langkah atau solusi atas permasalahan atau
situasi yang ia hadapi. Guru dapat memberikan angket penilaian diri pada
peserta didik untuk melihat kemampuan nalar kritisnya atau menjawab soal
berbasis HOTS
unsplash.com/NationalCancerInstitute |
1. Kreatif
Peserta didik diharapkan mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal. Peserta didik dapat melakukan eksplorasi dan renovasi suatu produk untuk dikembangkan atau diperbaiki sehingga menghasilkan sesuatu dan menerapkan sisi kreativitas dalam pembelajaran. Peserta didik terdorong untuk melakukan hal – hal inovatif dan menginspirasi orang lain. Guru dapat memberikan tugas sesuai dengan minat, bakat, gaya belajar maupun kepribadian peserta didik
unsplash.com/JerryWang |